9 Mei 2011

STRES MENJELANG PERNIKAHAN (PENYEBAB DAN GEJALA)

Hampir semua orang ingin hari pernikahan atau wedding menjadi hari teristimewa, terindah dan berkesan tidak hanya bagi dirinya dan pasangan tetapi juga bagi para undangan. Sehingga banyak detail-detail pernikahan yang harus disiapkan dengan sesempurna mungkin dan membutuhkan banyak perhatian. Mulai dari mempersiapkan hari pernikahan, susunan acara pernikahan, lokasi pernikahan, biaya pernikahan, undangan, gaun pengantin, salon, aksesoris, dekorasi dan tema pernikahan, souvenir, wedding cake hingga catering pernikahan dan masih banyak hal-hal yang harus dipersiapkan yang lain. Sehingga tidak sedikit diantara kita yang mengalami stress atau depresi  menjelang pernikahan. Kadang kita pun merasakan terlalu banyaknya hal-hal yang disiapkan bukannya semakin menarik tetapi semakin melelahkan, apalagi jika tidak ada yang membantu, demikian pula jika terlalu banyak yang membantu akan semakin ribet dan akhirnya kita tidak bisa menghindari yang namanya stres.
Tetapi tidak banyak orang yang menyadari betapa besar dampak stres bagi kebahagiaan dan hubungan mereka. 

Dari beberapa narasumber menyebutkan bahwa stress semakin tinggi bila terjadi “harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan” atau sering disebut dengan istilah “DAS SOLEN tidak selalu sama dengan DAS SEIN” akhirnya timbul konflik. Harapan dini menjadi aspek kebahagiaan dan disisi lainnya menjadi aspek pemenuhan.  Kadang perfeksionis tentang pengaturan, persiapan pernikahan dan pengadaan detail-detail pernikahan juga menjadi sumber stres menjelang pernikahan. Misal Ladies memiliki banyak angan-angan tentang hari pernikahan tetapi budget tidak memungkinkan, atau Ladies memiliki pendapat yang berbeda tentang ide atau tema-tema pernikahan dengan pasangan atau dengan orang tua. Dan beberapa alasan yang lain karena kecemasan atau kekhawatiran akan beberapa hal yang belum pasti setelah melepas status lajang atau menghadapi peranan baru.  Wah…wah sering kali hal tersebut membebani Ladies…awalnya mungkin Ladies akan bersabar tapi karena semakin besar keinginan atau tekanan, maka bisa menjadi konflik dan efek sampingnya dari stres yang dialami diantaranya:
  • Mengeluh berkepanjangan
  • Sering berselisih dengan pasangan padahal masalah kecil
  • Nangis tanpa alasan yang jelas
  • Mudah marah
  • Tidur tidak nyenyak
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nafas rasanya berat banget
  • Pusing, sakit kepala,  bahkan kadang migrain juga kumat
  • Mendadak hobby ngomel atau mendadak suka menyendiri alias moodiness
  • Merasa kurang beruntung atau gagal
  • Merasa kurang siap untuk melangsungkan pernikahan dan lain sebagainya.
Faktor-faktor umum lainnya yang dapat berkontribusi terhadap stres diantaranya mencakup masalah pekerjaan, lebih komitmen pada pasangan, mobilitas atau ruang gerak yang mulai terbatasi, perbedaan status, penyakit, dan kehilangan seorang teman anggota keluarga, atau hewan peliharaan. Bagi mereka akan melakukan perkawinan kedua dan bagi single parent, tuntutan membesarkan anak dan komplikasi keuangan dapat menjadi faktor stres.

So Ladies….. jadi tidak hanya kita saja yang mengalami stres menjelang menikah, klo Ladies punya pengalaman stres menjelang pernikahan boleh bgt looh…bagi-bagi dengan MJ. Untuk cara mengatasi stres menjelang menikah versi MJ dan sahabat so meluncur saja ke artikel pernikahan berikutnya…Keep Spirit yah!! :)

0 komentar:

Posting Komentar