Pada
artikel pernikahan sebelumnya MJ telah sharing tentang stres saat melakukan
perencanaan pernikahan yang dikarenakan berbagai macam keperluan persiapan
pernikahan yang didasari keinginan atau harapan, dengan menyadari adanya
keterbatasan pada modal/uang, waktu dan lain sebagainya. Lebih mudah mengatasi
suatu stres jika kita mengetahui asal atau sumber dari stres tersebut. Berikut
merupakan 5 hal terbesar yang dapat membuat Kita stres menjelang pernikahan
versi MJ:
Vendor Pernikahanan
Terkadang orang-orang ini berfokus
pada “memperoleh penghasilan”, sehingga tidak jarang mereka melakukan persuasif
dengan sedikit tekanan pada Ladies…agar memilih tawaran mereka yang lebih mahal
dari budget yang kita miliki. So, Ladies…buatlah daftar anggaran sesuai dengan
kemampuan dan harga pasar kemudian taatilah. Jika mulai tergoda dengan
penawaran yang lebih tinggi dari budget kita, katakan dengan tegas “Maaf.
Sepertinya itu di luar batas anggaran saya. Saya harus pulang dahulu, dan
membuat perhitungan kembali mungkin ada beberapa item yang anggarannya dapat
disesuaikan kembali, sekaligus berbicara dengan keluarga saya”. Sebaiknya tidak
membuat keputusan menggunakan jasa suatu vendor di stand atau workshop vendortersebut. Buatlah keputusan di rumah, sebab Ladies lebih berpikiran jernih
dalam mengambil keputusan dan tanpa adanya tekanan.
Adanya teman-teman/Anggota
keluarga yang berselisih/bertengkar
Ketika kita melibatkan
teman-teman atau anggota keluarga yang saling berselisih atau sedang bertengkar
untuk berpartisipasi pada persiapan pernikahan kita, tentu harus dipikirkan
kembali. Sebab sering kali mereka yang berselisih ini kurang dapat menempatkan
diri sehingga kurang dapat melaksanakan tugas secara optimal, dan akhirnya
justru menghambat kesuksesan acara pernikahan. Jika mengharuskan mengikut
sertakan mereka, sebaiknya lakukan pendekatan dengan duduk bersama secara
kekeluargaan ungkapkan betapa besar harapan kita pada mereka untuk turut serta
menyukseskan acara, dan meminta secara baik-baik agar mereka hanya fokus pada
acara pernikahan.
Ladies.. juga dapat berkonsultasi pada wedding planner kepercayaan tentang masalah ini, sehingga dapat membantu mengambil keputusan yang terbaik.
Ladies.. juga dapat berkonsultasi pada wedding planner kepercayaan tentang masalah ini, sehingga dapat membantu mengambil keputusan yang terbaik.
Pendapat Orang Lain bahkan
kadang terkesan seperti Komentar Kritik
Beberapa orang akan ingin mengetahui
rincian pernikahan kita dan orang tersebut pasti akan memiliki pendapat atau
komentar yang belum tentu sesuai degan kita. Dengarkan
apa yang mereka katakan, tetapi sebagai masukan bukan untuk wajib dilaksanakan
atau dimasukkan ke hati. Sebab tidak sedikit diantara mereka mengatakan dengan
seolah-olah mereka yang paling tahu segala kondisi persiapan pernikahan kita
seperti budget dan keinginan kita. Jadi ketika mereka berkomentar dengan
sedikit ada penekanan..gunakan mantra ini dalam asumsi kita “ Mereka bukanlah
orang menikah, melainkan kita”. Jika Ladies terus-terusan mendengarkan apa yang
orang pikir, maka akan memiliki pernikahan mishmosh yang tidak akan
mencerminkan siapa kita sedikit pun. Ingat, jangan beranggapan kita menikah
hanya untuk menyenangkan mereka. No…No..No…
Orang Tua
Wah banyak alasan mengapa
orang tua dapat menyebabkan kita stres, diantaranya keinginan atau konsep
pernikahan kita dan orang tua berbeda, sedangkan orang tua masih merasa
memiliki kita atau mereka yang membiayai, di lain sisi orang tua kadang
mengalami stres sebab kita akan keluar dan memiliki peranan “menjadi istri
orang”, setelah sekian lama kita hanya mengabdi dan bersama mereka. Dan masih
banyak alasan-alasan yang lain. Maka hal yang terpenting adalah komunikasi
aktif dengan orang tua, duduklah dengan orang tua
dari awal proses perencanaan pernikahan untuk mencari tahu apakah mereka ingin
memberi uang untuk pernikahan dan berapa banyak. Sebelum
melangkah lebih jauh, membuat mereka setuju pada sejumlah daftar orang yang
akan diundang dalam pernikahan. Berbicara dengan mereka secara umum
tentang ide-ide awal Anda termasuk konsep/style, lokasi dan lain-lain. Kemudian cobalah untuk menghindari perselisihan. Jangan
menjanjikan sesuatu pada Ortu jika Ladies
belum bicara dengan tunangan tentang hal tersebut. Jangan melupakan visi dalam pernikahan- menulis di selembar kertas besar
ditempel di samping telepon, jika perlu. Cobalah untuk membiarkan orang tua merasa
terlibat dengan memberikan beberapa tugas pada mereka untuk membantu Anda,
misalnya memilih catering, atau tugas-tugas seperti membandingkan harga,
pengorganisasian diskon hotel untuk tamu dan lain sebagainya.
Pasangan
Kita
Menurut
banyak pengakuan teman MJ, nomor satu orang yang akan membuat kita paling stresadalah seseorang yang nantinya kita akan menghabiskan sisa hidup dengannya
alias pasangan kita. Keluhan yang paling umum adalah "Dia tidak melakukan
apa pun untuk membantu dengan pernikahan" dan "dia tidak pernah
berbicara tentang sesuatu selain pernikahan." Hindari ini dengan beberapa
perencanaan sederhana. Menurut pakarnya sih, cara terbaik adalah sebagai
berikut: komunikasi, atau duduklah dengan wedding planner dan membagi daftar
tugas ke pengantin wanita, mempelai pria, dan bersama-sama. Sehingga
masing-masing akan tahu bahwa memiliki kontrol kreatif sesuai dengan daftar
tugas yang harus dilakukan dan bertanggung jawab atasnya.Jangan lupa untuk anggaran! Karena
uang adalah sebuah hal yang mudah untuk memancing pertengkaran, pastikan Ladies
membicarakan dan membuat keputusan tentang penganggaran dari awal proses
perencanaan, setuju pada berapa banyak uang yang akan dikeluarkan.
Selanjutnya, duduk dan buat dengan
kalender persiapan bersama. Untuk memberitahukan berapa lama waktu yang Ladies
dan pasangan miliki untuk menyiapkan segala keperluan perencanaan pernikahan. Jangan terlalu tegang atau seperti terkejar oleh
waktu, nikmati segala prosesnya sebab masih terdapat banyak hal yang akan
menyenangkan, misalnya jalan-jalan sambil memeriksa lokasi pernikahan, mencoba
atau test food makanan, berlatih tarian atau dansa (jika ada wedding dance) dan
lain sebagainya. Kemudian, jadwal malam “NO WEDDING” disini Ladies dan pasangan
sepakat tidak membahas soal wedding
untuk melepas kepenatan atau stres menjelang pernikahan. Beberapa orang memilih
malam minggu sebagai malam “NO WEDDING”… Ladies bisa mengisi malam itu dengan
acara nge-date dengan pasangan, jalan-jalan santai, bersantai di rumah, dan
lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar